Selasa, 20 Maret 2012

Interaksi Manusia dan Komputer


PENDAHULUAN: LINGKUP KAJIAN SISTEM INFORMASI
Sistem informasi adalah sebuah disiplin baru yang belum sepenuhnya
mapan, seperti disiplin matematika atau ekonomi. Karenanya, sebelum membahas
tentang metodologi penelitian sistem informasi, pengetahuan dan pemahaman
tentang lingkup kajian bidang sistem informasi sangat diperlukan. Pengetahuan
ini akan memberikan perspektif yang lebih luas dalam memandang hubungan
antara disiplin sistem informasi dengan disiplin yang lain.
Secara garis besar, lingkup penelitian sistem informasi meliputi
pengembangan, penggunaan dan aplikasi sistem informasi oleh individu,
organisasi dan masyarakat (Baskerville & Myers, 2002). Domain yang sangat luas
ini memungkinkan adanya diskursus antara disiplin ini dengan disiplin yang lain.
Bagian selanjutnya akan membahas secara garis besar diskursus yang terjadi.
1.1 Pandangan Konvensional
Pada masa perkembangan awal sistem informasi dua dekade yang lalu,
pada ahli sistem informasi menganggap bahwa sistem informasi adalah disiplin
terapan yang didasarkan pada bidang ilmu lain yang lebih fundamental dan
merupakan disiplin acuan (Baskerville & Myers, 2002). Keen (1980) menyatakan
bahwa sistem informasi adalah disiplin terapan yang didasarkan pada disiplin
acuan (reference discipline). Karena disiplin acuan lebih matang daripada sistem
informasi, maka para peneliti sistem informasi dapat meminjam dan mempelajari
70 Wahid – Metodologi Penelitian Sistem Informasi: Sebuah Gambaran Umum
teori, metode, dan contoh dari penelitian-penelitian berkualias dalam bidang
disiplin acuan.
Sejak saat itu, para ahli di bidang sistem informasi banyak mendiskusikan
disiplin ilmu yang menjadi acuan sistem informasi. Pada awal perkembangannya,
sistem informasi utamanya didasarkan pada bidang rekayasa atau teknik, ilmu
komputer, teori sistem sibernetik, matematika, sains manajemen, dan teori
keputusan perilaku (behavioural decision theory). Pada awalnya, pada ahli di bidang
sistem informasi mempunyai latar belakang pendidikan dalam disiplin-disiplin
ini. Sehingga, tidak mengherankan, jika disiplin-disiplin ini dianggap mendasari
sistem informasi (Keen, 1980; Mendelson, Ariav, DeSanctis, & Moore, 1987).
Sejalan dengan perkembangan sistem informasi, disiplin acuan sistem
informasi menjadi semakin banyak. Culnan (1987) mengklasifikasikan disiplin
acuan sistem informasi ke dalam tiga kategori:
1. Teori fundamental (fundamental theory). Yang termasuk dalam kategori ini
antara lain adalah ilmu sistem.
2. Disiplin dasar (undelying disciplines). Termasuk dalam kategori ini di antaranya
adalah ilmu politik, psikologi, dan sosiologi.
3. Disiplin terapan yang terkait (related applied discplines). Ilmu komputer,
akuntansi, keuangan, manajemen, dan sains manajemen adalah contoh
disiplin yang masuk dalam kategori ini.
Daftar disiplin acuan sistem informasi semakin panjang sejalan dengan
perkembangannya, seperti arsitektur (Lee, 1991), ekonomi (Bakos & Kemerer,
1992), dan antropologi (Avison & Myers, 1997).
Gambar 1. Pandangan konvensional, system informasi sebagai komponen terakhir
dalam rantai makanan intelektual.
Sumber: Barkerville dan Myers (2002)
Menurut Baskerville dan Myers (2002), hanya sedikit ahli sistem informasi
yang mempertanyakan kembali asumsi yang menyatakan bahwa sistem informasi
didasarkan pada disiplin lain yang menjadi acuan dan lebih fundamental, dan
sebaliknya, sistem informasi tidak mempunyai tradisi penelitian sendiri. Hal ini
berarti, para peneliti sistem informasi meminjam dan mempelajari teori, metode,
Media Informatika, Vol. 2, No. 1, Juni 2004 71
dan contoh dari penelitian-penelitian berkualitas dalam disiplin lain, tetapi para
peneliti disiplin lain tidak meminjam dan mempelajari metode, teori, dan contoh
dari penelitian-penelitian berkualitas dalam bidang sistem informasi. Dengan
demikian, alir pengetahuan dan informasi hanya satu arah (lihat Gambar 1).
Baskerville dan Myers (2002) mengandaikan disiplin sistem informasi
berada dalam komponen terakhir dalam rantai makanan intelektual. Menurut
mereka, pandangan konvesional ini sekarang sudah kedaluwarsa.
I. HAL-HAL YANG MENDASARI ADANYA IMK
Yang mendasari adanya IMK adalah karena kebutuhan manusia untuk berinteraksi dengan komputer yaitu  menggunakan sejumlah menu maupun teks, atau juga bisa menggunakan alat bantu masukan(input), yang berupa nouse ataupun keyboard.dan juga memerlukan alat bantu keluaran (output unit), yang dimana data-data tersebut dapat disimpan dalam media penyimpanan yang biasa disebut memori unit.
Prinsip kerja komputer = input – proses – output. Kepada komputer diberikan data yang umumnya berupa deretan angka dan huruf. Kemudian diolah didalam komputer yang menjadi keluaran sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia. Tanpa disadari kita (manusia/user) telah berinteraksi atau berdialog dengan sebuah benda (layar monitor), yaitu dalam bentuk menekan tombol berupa tombol angka dan huruf yang ada pada keyboard atau melakukan satu sentuhan kecil pada mouse. Yang kemudian hasil inputan ini akan berubah bentuk menjadi informasi atau data yang seperti diharapkan manusia dengan tertampilnya informasi baru tersebut pada layar monitor atau bahkan mesin pencetak (printer).
Manusia pada umumnya tidak pernah tahu apa yang terjadi pada saat data dimasukkan ke dalam kotak cpu melalui keyboard. Manusia (user) selalu terfokus pada monitor/printer sebagai keluaran. Manusia jarang sekali menyadari proses interaksi dengan komputer. Manusia barumenyadari proses interaksi tersebut saat menemukan masalah dan tidak menemukan solusi pemecahannya. Biasanya manusia menyalahkan antarmuka yang kurang inovatif, kurang menarik, kurang komunikatif.
Interaksi bisa dikatakan dialog antara user dengan komputer.
Model atau jenis interaksi, antara lain :
1. Command line interface (perintah baris tunggal)
    contoh : unix, linux, dos
2. Menu (menu datar dan menu tarik)
    contoh : hampir semua software menggunakan menu
3. Natural language (bahasa alami)
    contoh : bahasa pemrograman terstruktur (belum objek)
4. Question/answer and query dialogue
    contoh : mysql, dbase interaktif, dll
5. Form-fills and spreadsheets
    contoh : excel, lotus, dll
6. WIMP
   - Windows Icon Menu Pointer
   - Windows Icon Mouse Pulldown Menu
    yang termasuk komponen WIMP : button, dialogue boxes, pallettes, dll
II. ILMU YANG TERKAIT DENGAN IMK
1. Teknik elektronika & ilmu komputer =memberikan kerangka kerja untuk dapat merancang   sistem HCI
2. Psikologi
    memahami sifat & kebiasaan, persepsi & pengolahan kognitif, ketrampilan motorik pengguna
3. Perancangan grafis dan tipografi
sebuah gambar dapat bermakna sama dengan seribu kata. Gambar dapat digunakan sebagai sarana dialog cukup efektif antara manusia & komputer
4. Ergonomik
berhubungan dengan aspek fisik untuk mendapatkan lingkungan kerja yang nyaman, misal, bentuk meja & kursi kerja, layar tampilan, bentuk keyboard, posisi duduk, pengaturan lampu, kebersihan tempat kerja
5. Antropologi
ilmu pengetahuan tentang manusia, memberi suatu pandangan tentang cara kerja berkelompok yang masing – masing anggotanya dapat memberikan konstribusi sesuai dengan bidangnya
6. Linguistik
merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang bahasa. Untuk melakukan dialog diperlukan sarana komunikasi yang memadai berupa suatu bahasa khusus, misal bahasa grafis, bahasa alami, bahasa menu, bahasa perintah
7. Sosiologi
studi tentang pengaruh sistem manusia-komputer dalam struktur sosial, misal adanya PHK karena adanya otomasi kantor.


III. DEFINISI IMK
Bidang ilmu interaksi manusia dan komputer adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana mendesain, mengevaluasi, dan mengimplementasikan sistem komputer yang interaktif sehingga dapat digunakan oleh manusia dengan mudah.
• Pengertian Interaksi = komunikasi 2 arah antara manusia (user) dan sistem komputer.
Interaksi menjadi maksimal apabila kedua belah pihak mampu memberikan stimulan dan respon (aksi & reaksi) yang saling mendukung, jika salah satu tidak bisa, maka interaksi akan mengalami hambatan atau bahkan menuju pembiasan tujuan.
• Definisi interaksi manusia dan komputer
sebuah hubungan antara manusia dan komputer yang mempunyai karakteristik tertentu untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menjalankan sebuah sistem yang bertopengkan sebuah antarmuka (interface).
• Prinsip kerja komputer = input ???? proses ???? output
Kepada komputer diberikan data yang umumnya berupa deretan angka dan huruf. Kemudian diolah didalam komputer yang menjadi keluaran sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia.
Tanpa disadari kita (manusia/user) telah berinteraksi atau berdialog dengan sebuah benda (layar monitor), yaitu dalam bentuk menekan tombol berupa tombol angka dan huruf yang ada pada keyboard atau melakukan satu sentuhan kecil pada mouse.
Yang kemudian hasil inputan ini akan berubah bentuk menjadi informasi atau data yang seperti diharapkan manusia dengan tertampilnya informasi baru tersebut pada layar monitor atau bahkan mesin pencetak (printer)
• Manusia pada umumnya tidak pernah tahu apa yang terjadi pada saat data dimasukkan ke dalam kotak cpu melalui keyboard. Manusia (user) selalu terfokus pada monitor/printer sebagai keluaran.
• Manusia jarang sekali menyadari proses interaksi dengan komputer. Manusia baru menyadari proses interaksi tersebut saat menemukan masalah dan tidak menemukan solusi pemecahannya. Biasanya manusia menyalahkan antarmuka yang kurang inovatif, kurang menarik, kurang komunikatif.
• Interaksi bisa dikatakan dialog antara user dengan komputer.
Model atau jenis interaksi, antara lain :
1. Command line interface (perintah baris tunggal)
          contoh : unix, linux, dos

2. Menu (menu datar dan menu tarik)
           contoh : hampir semua software menggunakan menu
3. Natural language (bahasa alami)
          contoh : bahasa pemrograman terstruktur (belum objek)
4. Question/answer and query dialogue
          contoh : mysql, dbase interaktif, dll
5. Form-fills and spreadsheets
          contoh : excel, lotus, dll
6. WIMP
        - Windows Icon Menu Pointer
        - Windows Icon Mouse Pulldown Menu
yang termasuk komponen WIMP : button, dialogue boxes, pallettes, dll
jadi secara garis besar IMK itu adalah sebuah interaksi antara manusia(user) dengan computer yang menggunakan beberapa dan berbagai macam aplikasi yang bisa digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan yang sedang dilakukan oleh manusia.contoh pekerjaan yang sering digunakan oleh manusia yang dikerjakan oleh computer adalah membuat suatu pekerjaan menulis ataupun pekerjaan kantor.
IV. MENGAPA KITA BUTUH IMK
Kita butuh IMK adalah agar kita lebih cepat dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.serta bisa membuat waktu pengerjaannya lebih cepat dan tidak membutuhkan banyak biaya dalam membuat suatu pekerjaan.
Dan untuk mahasiswa IT,kita bisa membuat aplikasi ataupun program dengan cepat dikarenakan kita memakai aplikasi yang memiliki interaksi yang mudah dipakai dan dimengerti.
Human-Computer Interface (Hubungan Manusia dengan Komputer)
Pada awalnya pengembangan komputer lebih difokuskan pada peningkatan kemampuan dan kecanggihan peralatan komputer, sedangkan dari aspek manusia sebagai user kurang diperhatikan. hal-hal sederhana seperti kenyamanan dan kemudahan dalam menggunakan komputer jarang diperhatikan.Pada kenyataan sebenarnya, faktor brainware sangat mempengaruhi kinerja sistem komputer itu sendiri. Apabila suatu teknologi lebih mudah dimengerti oleh user maka user dapat menggunakan teknologi itu dengan maksimal. Oleh karena itu, faktor interaksi manusia–komputer pun menjadi salah satu faktor yang sangat penting untuk dipertimbangkan.Pada kondisi dewasa ini, IMK mulai mendapatkan perhatian dari para perancang sistem. Aspek hubungan manusia-komputer mulai dipandang sebagai aspek penting. IMK mulai berkembang setelah PD II. Mula-mula ilmu yang berkaitan adalah biomekanik, antropometri, penelitian mengenai penglihatan, kemudian bergeser ke arah prinsip-prinsip pengembangan representasi informasi.
Dalam perkembangan bidang-bidang kegiatan lain yang berhubungan dengan kajian IMK adalah:
Ilmu komputer sebagai kerangka dasarnya. Psikologi menyangkut tingkah laku, persepsi, dan pemrosesan kognitif user Ergonomi (human aspect), melihat aspek-aspek titik kenyamanan user sewaktu menggunakan sistem.
Kebebasan melihat komunikasi antara user-sistem. Sosiologi, meminjam dampak sistem manusia-mesin pada sistem kemasyarakatan. Antropologi, mengamati interaksi sekelompok manusia dengan mesin. Desain grafis, mengikuti tuntutan user yang semakin lebih suka menggunakan grafis sebagai antarmuka dengan mesin.
Faktor-faktor penting dalam interaksi manusia - komputer antara lain:
Kinerja manusia
Dalam hal ini mmenyangkut karakteristik dasar manusia dan keterbatasannya seperti fleksibilitas, ketrampilan, kesalahan, kecepatan, dll. Beberapa aspek khusus tentang ini adalah pemilihan (seperti memodelkan pengguna), pelatihan (misalnya dalam pengambilan keputusan), user support (seperti problem solving).
Kinerja sistem komputer
Karakteristik dasar dan keterbatasan sistem dengan memandang aspek khusus berkaitan dengan IMK seperti fasilitas bahasa, waktu respon sistem, sekuritas.
Antarmuka perangkat keras
Display, kontrol, terminal, aplikasi ergonomi untuk desain workstation yang baik, kebutuhan manusia dan peralatan-peralatan baru.
Antarmuka perangkat lunak
Media komunikasi non-perangkat keras, aspek IMK dari sistem linguistik dan bahasa, organisasi informasi.
Lingkungan Fisik: ruang workstation dan layout-nya, pencahayaan, suara, dsb. Psikologikal: pengaruh kelompok kerja, struktur pekerjaan (seperti shift kerja), struktur sistem (open / closed, rigid / flexible, dsb), keadaan sosial dan desain organisasi.

Aplikasi spesifik
Pengguna spesialis, bisnis, naif, sistem publik. Problem spesial Pengaruh IMK pada desain pekerjaan dan organisasi, serta masyarakat, privasi informaasi personal, kasus-kasus khusus, dokumentasi dan bantuan-bantuan lain, dsb.
Pengembangan suatu sistem komputer harus dapat melakukan komunikasi yang nyaman dan mudah. Kendala yang sering terjadi disebabkan perilaku user yang tidak dapat dipastikan. Beberapa karakteristik manusia yang mempengaruhi interaksi manusia dengan sistem komputer, yaitu:
Operasi Dedicated / casual (apakah operasi yang dihadapi itu terus menerus atau bersifat satu kali penggunaan) jenis pekerjaan Mampu / tidak mampu melakukan pemrograman
Memiliki daya intelegensia tinggi / kurang Terlatih / tidak terlatih
Aktif / pasif (aktif maksudnya memulai interaktif, berinisiatif)
Lingkungan pekerjaan bertekanan atau tidak bertekanan (underpressure / dead line atau tanpa tenggat waktu) Perbedaan usia yang mempengaruhi perbedaan pengalaman, pengetahuan, kemampuan belajar dan adaptasi, kemampuan fisik Perbedaan personalitas pengguna
Teknik-teknik yang dapat digunakan dalam perancangan user interface agar lebih efektif, antara lain:
Menu, Pengisian formulir, Bahasa perintah, Bahasa alami, Manipulasi langsung.

PUSTAKA
Avison, D. E., dan Myers, M. D. (1997). Information Systems and Anthropology:
An Anthropological Perspectives on IT and Organizational Culture.
Information Technology & People, 10(3), 43-56.
Avison, D. E., Lau, F., Myers, M. D., dan Nielsen, P. A. (1999). Action Research.
Communication of the ACM, 42(1), 94-97.
Bakos, J. Y., dan Kemerer, C. F. (1992). Recent Application of Economic Theory in
Information Technology Research. Decision Support Systems, 8(5), 48-60.
Nazir, M. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Senin, 19 Maret 2012

ARTIKEL KESEHATAN MENTAL

Definisi Kesehatan Mental
Istilah Kesehatan Mental diambil dari konsep mental hygiene, kata mental berasal dari bahasa Yunani yang berarti Kejiwaan. Kata mental memilki persamaan makna dengan kata Psyhe yang berasal dari bahasa latin yang berarti Psikis atau Jiwa, jadi dapat diambil kesimpulan bahwa mental hygiene berarti mental yang sehat atau kesehatan mental.
Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari keluhan dan gangguan mental baik berupa neurosis maupun psikosis (penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial). Kesehatan mental seseorang sangat erat kaitannya dengan tuntutan-tuntutan masyarakat tempat ia hidup, masalah-masalah hidup yang dialami, peran sosial dan pencapaian-pencapaian sosialnya.
Berdasarkan orientasi penyesuaian diri, kesehatan mental memiliki pengertian kemampuan seseorang untuk dapat menyesuaikan diri sesuai tuntutan kenyataan di sekitarnya. Tuntutan kenyataan yang dimaksud di sini lebih banyak merujuk pada tuntutan yang berasal dari masyarakat yang secara konkret mewujud dalam tuntutan orang-orang yang ada di sekitarnya. M. Jahoda, seorang pelopor gerakan kesehatan mental, memberi definisi kesehatan mental yang rinci. Dalam definisinya, “kesehatan mental adalah kondisi seseorang yang berkaitan dengan penyesuaian diri yang aktif dalam menghadapi dan mengatasi masalah dengan mempertahankan stabilitas diri, juga ketika berhadapan dengan kondisi baru, serta memiliki penilaian nyata baik tentang kehidupan maupun keadaan diri sendiri.” Definisi dari Jahoda mengandung istilah-istilah yang pengertiannya perlu dipahami secara jelas yaitu penyesuaian diri yang aktif, stabilitas diri, penilaian nyata tentang kehidupan dan keadaan diri sendiri.
Penyesuaiaan diri berhubungan dengan cara-cara yang dipilih individu untuk mengolah rangsangan, ajakan dan dorongan yang datang dari dalam maupun luar  diri. Penyesuaian diri yang dilakukan oleh pribadi yang sehat mental adalah penyesuaian diri yang aktif dalam pengertian bahwa individu berperan aktif dalam pemilihan cara-cara pengolahan rangsang itu. Individu tidak seperti binatang atau tumbuhan hanya reaktif terhadap lingkungan. Dengan kata lain individu memiliki otonomi dalam menanggapi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan
Pengertian kesehatan mental dan konsep sehat
Pengertian Kesehatan Mental
Menurut Dr. Jalaluddin dalam bukunya “Psikologi Agama” bahwa: “Kesehatan mental merupakan suatu kondisi batin yang senantiasa berada dalam keadaan tenang, aman dan tentram, dan upaya untuk menemukan ketenangan batin dapat dilakukan antara lain melalui penyesuaian diri secara resignasi (penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan)”.
Sedangkan menurut paham ilmu kedokteran, kesehatan mental merupakan suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain.
Zakiah Daradjat mendefenisikan bahwa mental yang sehat adalah terwujudnya keserasian yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan dan terciptanya penyesuaian diri antara individu dengan dirinya sendiri dan lingkungannya berdasarkan keimanan dan ketakwaan serta bertujuan untuk mencapai hidup bermakna dan bahagia di dunia dan akhirat. Jika mental sehat dicapai, maka individu memiliki integrasi, penyesuaian dan identifikasi positif terhadap orang lain. Dalam hal ini, individu belajar menerima tanggung jawab, menjadi mandiri dan mencapai integrasi tingkah laku. Dari beberapa defenisi yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dipahami bahwa orang yang sehat mentalnya adalah terwujudnya keharmonisan dalam fungsi jiwa serta tercapainya kemampuan untuk menghadapi permasalahan sehari-hari, sehingga merasakan kebahagiaan dan kepuasan dalam dirinya. Seseorang dikatakan memiliki mental yang sehat, bila ia terhindar dari gejala penyakit jiwa dan memanfatkan potensi yang dimilikinya untuk menyelaraskan fungsi jiwa dalam dirinya. Golongan yang kurang sehat mentalnya. Golongan yang kurang sehat adalah orang yang merasa terganggu ketentraman hatinya. Adanya abnormalitas mental ini biasanya disebabkan karena ketidakmampuan individu dalam menghadapi kenyataan hidup, sehingga muncul konflik mental pada dirinya . Gejala-gejala umum yang kurang sehat mentalnya, yakni dapat dilihat dalam beberapa segi, antara lain:
Perasaan
Orang yang kurang sehat mentalnya akan selalu merasa gelisah karena kurang mampu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya.
Pikiran
Orang yang kurang sehat mentalnya akan mempengaruhi pikirannya, sehingga ia merasa kurang mampu melanjutkan sesutu yang telah direncanakan sebelumnya, seperti tidak dapat berkonsentrasi dalam melakukan sesuatu pekerjan, pemalas, pelupa, apatis dan sebgainya.
Kelakuan
Pada umumnya orang yang kurang sehat mentalnya akan tampak pada kelakuan-kelakuannya yang tidak baik, seperti keras kepala, suka berdusta, mencuri, menyeleweng, menyiksa orang lain, dan segala yang bersifat negatif. Dari penjelasan tersebut di atas, maka dalam hal ini tentunya pembinaan yang dimaksud adalah pembinaan kepribadian secara keseluruhan. Pembinaan mental secara efektif dilakukan dengan memperhatikan faktor kejiwaan sasaran yang akan dibina. Pembinaan yang dilakukan meliputi pembinaan moral, pembentukan sikap dan mental yang pada umumnya dilakukan sejak anak masih kecil. Pembinaan mental merupakan salah satu cara untuk membentuk akhlak manusia agar memiliki pribadi yang bermoral, berbudi pekerti yang luhur dan bersusila, sehingga seseorang dapat terhindar dari sifat tercela sebagai langkah penanggulangan terhadap timbulnya kenakalan remaja.
Pembentukan sikap, pembinaan moral dan pribadi pada umumnya terjadi melalui pengalaman sejak kecil. Agar anak mempunyai kepribadian yang kuat dan sikap mental yang sehat serta akhlak yang terpuji, semuanya dapat diusahakan melalui penglihatan, pendengaran, maupun perlakuan yang diterimanya dan akan ikut menentukan pembinaan pribadinya. Pembinaan mental/jiwa merupakan tumpuan perhatian pertama dalam misi Islam. Untuk menciptakan manusia yang berakhlak mulia, Islam telah mengajarkan bahwa pembinaan jiwa harus lebih diutamakan daripada pembinaan fisik atau pembinaan pada aspek-aspek lain, karena dari jiwa yang baik inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada gilirannya akan menghasilkan kebaikan dan kebahagiaan pada seluruh kehidupan manusia lahir dan batin.
Istilah "KESEHATAN MENTAL" di ambil dari konsep mental hygiene. Kata mental di ambil dari bahasa Yunani, pengertiannya sama dengan psyche dalam bahasa latin yang artinya psikis, jiwa atau kejiwaan. Jadi istilah mental hygiene dimaknakan sebagai kesehatan mental atau jiwa yang dinamis bukan statis karena menunjukkan adanya usaha peningkatan. (Notosoedirjo & Latipun,2001:21).
Mental yang sehat tidak akan mudah terganggu oleh Stressor (Penyebab terjadinya stres) orang yang memiliki mental sehat berarti mampu menahan diri dari tekanan-tekanan yang datang dari dirinya sendiri dan lingkungannya. (Noto Soedirdjo, 1980) menyatakan bahwa ciri-ciri orang yang memilki kesehatan mental adalah Memilki kemampuan diri untuk bertahan dari tekanan-tekanan yang datang dari lingkungannya. Sedangkan menurut Clausen Karentanan (Susceptibility) Keberadaan seseorang terhadap stressor berbeda-beda karena faktor genetic, proses belajar dan budaya yang ada dilingkungannya, juga intensitas stressor yang diterima oleh seseorang dengan orang lain juga berbeda. Pada abad 17 kondisi suatu pasien yang sakit hanya diidentifikasi dengan medis, namun pada perkembangannya pada abad 19 para ahli kedokteran menyadari bahwa adanya hubungan antara penyakit dengan kondisi dan psikis manusia. Hubungan timbal balik ini menyebabkan manusia menderita gangguan fisik yang disebabkan oleh gangguan mental dan sebaliknya gangguan mental dapat pesatnya namun apabila ditinjau lebih mendalam teori-teori yang berkembang tentang kesehatan mental masih bersifat sekuler, pusat perhatian dan kajian dari kesehatan mental tersebut adalah kehidupan di dunia, pribadi yang sehat dalam menghadapi masalah dan menjalani kehidupan hanya berorientasi pada konsep sekarang ini dan disini, tanpa memikirkan adanya hubungan antara masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.
Hal ini jauh berbeda dengan konsep kesehatan berlandaskan agama yang memiliki konsep jangka panjang dan tidak hanya berorientasi pada masa kini sekarang serta disini, agama dapat memberi dampak yang cukup berarti dalam Orang yang sehat mental akan senantiasa merasa aman dan bahagia dalam kondisi apapun, ia juga akan melakukan intropeksi atas segala hal yang dilakukannya sehingga ia akan mampu mengontrol dan mengendalikan dirinya Solusi terbaik untuk dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan mental adalah dengan mengamalkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, kesehatan mental seseorang dapat ditandai dengan kemampuan orang tersebut dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya, mampu mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sendiri semaksimal mungkin untuk menggapai ridho Allah SWT, serta dengan mengembangkan seluruh aspek kecerdasan, baik kesehatan spiritual, emosi maupun kecerdasan intelektual.
Hal ini dapat ditarik kesimpulan karena pada dasarnya hidup adalah proses penyesuaian diri terhadap seluruh aspek kehidupan, orang yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya akan gagal dalam menjalani kehidupannya. Manusia diciptakan untuk hidup bersama, bermasyarakat, saling membutuhkan satu sama lain dan selalu berinteraksi, hal ini sesuai dengan konsep sosiologi modern yaitu manusia sebagai makhluk Zoon Politicon .

Gangguan Mental dapat dikatakan sebagai perilaku abnormal atau perilaku yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dimasyarakat, perilaku tersebut baik yang berupa pikiran, perasaan maupun tindakan. Stress, depresi dan alkoholik tergolong sebagai gangguan mental karena adanya penyimpangan, hal ini dapat disimpulkan bahwa gangguan mental memiliki titik kunci yaitu menurunnya fungsi mental dan berpengaruhnya pada ketidak wajaran Adapun gangguan mental yang dijelaskan.
Kesehatan mental
Kesehatan Mental
(Prof. Dr. Zakiah Daradjat)
Tidak seorangpun yang tidak ingin menikmati ketenangan hidup, dan semua orang akan berusaha mencarinya, meskipun tidak semuanya dapat mencapai yang diinginkannya itu. Bermacam sebab dan rintangan yang mungkin terjadi sehingga banyak orang yang mengalami kegelisahan, kecemasan dan ketidak puasan. Keadaan yang tidak menyenangkan itu tidak terbatas kepada golongan tertentu saja, tetapi tergantung pada cara orang menghadapi sesuatu persoalan. Misalnya ada orang miskin yang gelisah karena banyak keinginannya yang tidak tercapai, bahkan orang kaya  yang juga gelisah, cemas dan merasa tidak tentram dalam hidupnya yang diakibatkan faktor lain seperti kebosanan atau ingin menambah hartanya lebih banyak lagi. Setiap orang, baik yang berpangkat tinggi atau tidak berpangkat bahkan seorang pesuruh, menemui kesukaran dalam berbagai bentuk. Hanya satu hal yang sama-sama dirasakan yaitu ketidaktenangan jiwa. Sesungguhnya ketenangan hidup, ketentraman jiwa atau kebahagiaan batin, tidak tergantung kepada faktor-faktor luar seperti keadaan sosial, ekonomi, politik, adat kebiasaan dsb. Akan tetapi lebih tergantung dari cara dan sikap menghadapi faktor-faktor tersebut. Jadi yang menentukan ketenangan dan kebahagiaan hidup adalah kesehatan mental. Kesehatan mental itulah yang menentukan tanggapan seseorang terhadap suatu persoalan, dan kemampuannya menyesuaikan diri. Kesehatan mental pulalah yang  yang menentukan apakah orang akan menpunyai kegairahan untuk hidup, atau akan pasif atau tidak bersemangat.
Orang yang sehat mentalnya tidak akan lekas merasa putus asa, pesimis atau apatis, karena ia dapat mengahadapi semua rintangan  atau kegagalan hidupnya dengan tenang. Apabila kegagalan itu dihadapi dengan tenang, akan dapatlah dianalisa, dicari sebab-sebab yang dimenimbulkannya, atau ditemukan faktor-faktor yang tidak pada tempatnya. Dengan demikian akan dapat dijadikan pelajaran yaitu menghindari semua hal-hal yang membawa kegagalan pada waktu yang lain. Untuk mengetahui apakah seseorang sehat atau terganggu mentalnya, tidaklah mudah. Biasanya yang dijadikan bahan penyelidikan atau tanda-tanda dari kesehatan mental adalah tindakan, tingkah laku atau perasaan. Karenanya seseorang yang terganggu kesehatan mentalnya bila terjadi kegoncangan emosi, kelainan tingkah laku atau tindakannya.
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap pasien-pasien yang terganggu kesehatan mentalnya, dapat disimpulkan bahwa kesehatan mental yang terganggu dapat mempengaruhi keseluruhan hidup seseorang. Pengaruh itu dibagi dalam empat kelompok yaitu ; perasaan, pikiran/kecerdasan, kelakuan dan kesehatan badan. Hal ini semua tergolong kepada gangguan jiwa, sedangkan sakit jiwa adalah jauh lebih berat.
Perasaan
Diantara gangguan perasaan yang disebabkan oleh kesehatan mental ialah rasa cemas, iri hati, sedih, merasa rendah diri, pemarah, ragu dsb. Untuk jelasnya marilah kita tinjau tiap-tiap persoalan dengan contohnya.
Rasa Cemas
Perasaan tidak menentu, panik, takut tanpa mengetahui ada yang ditakutkan dan tidak dapat menghilangkan perasan gelisah dan mencemaskan itu.  Terlalu banyak hal-hal yang banyak menyebabkan gelisah yang tidak pada tempatnya.
Iri Hati
Seringkali orang mrrasa iri hati atas kebahagiaan orang lain. Perasan ini bukan karena kebusukan hatinya seprti biasa di sangka orang, akan tetapi karena ia sendiri tidak merasakan bahagia dalam hidupnya.


Rasa Sedih
Rasa sedih yang tidak beralasan, atau terlalu banyak hal-hal yang menyedihkannya sehingga air mukannya selalu membanyangkan kesedihan, kendatipun ia seorang yang mampu, berpangkat, dihargai orang dan sebagainya. Sesungguhnya perasaan sedih ini banyak sekali terjadi. Banyak kita melihat orang yang tidak pernah gembira dalam hidupnya. Sebabnya bermacam-macam, ada ibu yang merasa kesepian karena anak-anaknya sudah, tidak memerlukannya lagi, sedang bapak tidak lagi seperti dulu. Sebaliknya ada bapak yang merasa sedih karena istrinya yang dulu selalu memperhatikan makanan dan minumannya, sekarang telah sibuk mengurus rumah tangga dan anaknya. Kesedihan-kesedihan seperti itu, tidak disebabkan oleh sesuatu hal atau persoalan secara langsung, akan tetapi oleh kesehatan mental yang terganggu.
Rasa rendah Diri
Rasa rendah diri dan tidak percaya diri banyak sekali terjadi pada remaja. Hal ini disebabkan oleh banyaknya problem yang mereka hadapi dan tidak mendapat penyelesaian dan pengertian dari orang tua. Disamping itu mungkin pula akibat pengaruh pendidikan dan perlakuan yang diterimanya waktu masih kecil. Rasa rendah diri ini menyebabkan orang lekas tersinggung. Karena itu ia mungkin akan menjauhi pergaulan dengan orang banyak, menyendiri, tidak berani mengemukakan pendapat (karena takut salah), tidak berani bertindak atau mengambil suatu inisiatif (takut tidak diterima orang). Lama kelamaan akan hilang kepercayaan pada dirinya, dan selanjutnya ia juga kurnag percaya kepada orang. Ia akan lekas marah atau sedih hati, menjadi apatis dan pesimis. Bahkan rasa rendah diri itu mungkin akan menyebabkan ia suka mengeritik orang lain, dan tingkah lakunya mungkin akan terlihat sombong. Dalam pergaulan ia menjadi kaku, kurang disenangi oleh kawan-kawannya, karena mudah tersinggung dan tidak banyak ikut aktif dalam pergaulan atau pekerjaan.
Pemarah
Sesungguhnya orang dalam suasana tertentu kadang-kadang perlu marah, akan tetapi kalau ia sering-sering marah yang tidak pada tempatnya atau tidak seimbang dengan sebab yang menimbulkan marah itu, maka yang demikian ada hubungannya dengan kesehatan mental. Marah sebenarnya adalah ungkapan dari perasan hati yang tidak enak, biasanya akibat kekecewaan, ketidakpuasan, tidak tercapai yang diinginkannya. Apabila orang yang sedang merasa tidak enak, tidak puas terhadap dirinya, maka sedikit saja suasana luar mengganggu ia akan menjadi marah. Mungkin anak, istri atau siapapun akan menjadi sasaran kemarahannya yang telah lama ditumpuknya itu.
EMPAT ASPEK KESEHATAN MANUSIA
PENGERTIAN SEHAT
Istilah sehat dalam kehidupan sehari hari sering dipakai untuk menyatakan bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal.Bahkan benda mati pun seperti kendaraan bermotor atau mesin,jika dapat berfungsi secara normal,maka seringkali oleh pemiliknya bahwa kendaraannya dalam kondisi sehat.Kebanyakan orang mengatakan sehat jika badannya merasa segar dan nyaman.Bahkan seorang dokter pun akan menyatakan pasiennya sehat manakala menurut hasil pemeriksaan yang dilakukannya mendapatkan seluruh tubuh pasien berfungsi secara normal. Kesehatan seseorang tidak hanya diukur dari aspek fisik,mental,dan sosial saja,tetapi juga diukur dari produktivitasnya dalam arti mempunyai pekerjaan atau menghasilkan sesuatu secara ekonomi. Bagi yang belum memasuki dunia kerja,anak dan remaja,atau bagi yang sudah tidak bekerja (pensiun) atau usia lanjut.berlaku arti produktif secara sosial.Misalnya produktif secara sosial-ekonomi bagi siswa sekolah atau mahasiswa adalah mencapai prestasi yang baik,sedangkan produktif secra sosial-ekonomi bagi usia lanjut atau para pensiunan adalah mempunyai kegiatan sosial dan keagamaan yang bermanfaat,bukan saja bagi dirinya,tetapi bagi orang lain atau masyarakat. Keempat dimensi kesehatan tersebut saling mempengaruhi dalam mewujudkan tingkat kesehatan seseorang,kelompok,atau masyarakat.Itulah sebabnya,maka kesehatan bersifat menyeluruh mengandung keempat aspek.Perwujudan dari masing-masing aspek tersebut dalam kesehatan seseorang antara lain sebagai berikut:
1.KESEHATAN FISIK
Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit.Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.
2.KESEHATAN MENTAL
Kesehatan mental atau kesehatan jiwa mencakup tiga komponen,yakni pikiran,emosional,dan spiritual.Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya seperti: takut, gembira, kuatir, sedih, dan sebagainya. Spritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian,kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini.yakni Tuhan Yang Maha Kuasa(Allah SWT dalam agama islam)
Misalnya:sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang.Dengan perkataan lain.Sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.
3.KESEHATAN SOSIAL
Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik.Tanpa membedakan ras. suku, agama, atau kepercayaan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.

4.KESEHATAN EKONOMI
Sehat jika ditinjau dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial. Bagi mereka yang belum dewasa (siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan), dengan sendirinya batasan ini tidak berlaku.
Oleh sebab itu,bagi kelompok tersebut, yang berlaku adalah produktif secara sosial, yakni mempunyai kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka nanti, misalnya berprestasi bagi siswa atau mahasiswa, dan kegiatan sosial, keagamaan, atau pelayanan kemasyarakatan lainnya bagi usia lanjut.

Obesitas sering diartikan orang dengan kelebihan berat badan atau pola makan yang tidak sehat. tetapi saya pernah membaca sebuah artikel bahwa para peneliti menemukan sebuah gen yang bertanggung jawab yaitu disebut grn FTO, hal inimemiliki resiko 70% lebih tinggi untuk kelebihan berat. di sebut gen FTO karna memliki 2 varian, orang_orang yag memiliki suatu copy gen dari masing-masing varian tersebut memiliki kemungkinan sebesar 30% untuk menjadi gemuk. lebih berbahaya nya lagi jika kita memiliki 2 copy dari gen obesitas dan varian yang sama. dan akibat untk kelebihan berat badan meningkat menjadi 70%. temuan baru itu seakan-akan meruntuhkan berbagai argument bahwa gaya hidup modern memainkan peranan utama dalam kasus kegemukan. Sebenarnya tergantung pada pola makan nya yang membuat seseorang menjadi gemuk adalah berlebihan nya makana yang mengandung karbonhidrat. karbonhidrat/amilium itu polimer dari gulkosa seandaikan gulkosa tidak digunakan dan disimpan sebagai cadangan makanan itu lah yang disebut glikogen alias gula otot. baik nya kita banayk-banyak lah melakukan kegiatan /gerak agar glikogen tadi beruba menjadi glukosa yang digunakan sebagai energi untuk beraktifitas. memanglah resiko nya semua badan kita menjadi sakit dan pegal-pegal akibat dar olahraga yang kta lakukan tadi. karena perubahan glikogen akan menjadi glukosa lalu glukosa akan menjadi ( asam triposphat ) yang menghasilkan asam laktat yang menyebabkan badan pegal-pegal. sebelum nya saya pernah membaca majalah bahwa dibawah kulit kita terdapat jaringan lemak karna disana ada yang berupa kantong lemak/kantong minyak jadi apabila kita terlalu makan makanan yang berlebihan akan tersimpan sebagai cadangan makanan dan kemungkinan besar terendap nya lemak-lemak dari makanan tersebut. oleh karna itu juga faktor yang membuat iorang menjadi gemuk/obesitas.
Sindroma metabolic (sindroma x ) terdiri dari obesitas yang ditandai dengan penumpikan lemak pada daerah perut, gangguan kolestrol, hipertensi, dan resistensiinsulin. tampak nya factor genetic berperan, sindroma metabolic secara signifikan di hungkan dengan penyakit jantung dan angka kematian yang lebih tinggi, obesitas mengakibatkan kurang nya kepercayaan diri bagi si penderita. ia merasa minder karna kebanyakan orang lebih mrnyukai wanita yang bertubuh langsing dari pada yang sedikit besar . kegemukan yang dialami dapat menghambat aktifitas seseorang untuk melakukan suatu kegiatan. belum lagi tentang pandanagn orang yang terkadang membuat sakit hati si penderita , omongan yang terkadang benar-benar membuat ia down dan jatuh. tapi ada juga yang sebagian yang tidak pernah mempedulikan omongan orang lain ia tetap berjalan lurus tanpa melihat kebelakang dan kesamping. ini adalah orang yang memiliki rasa percaya diri yang besar dan mamapu menepis semua omongan orang terhadap nya yang selalu negative , mencemoh , selalau disakiti dan selalu dihina seakan akan si penderita buka lah manusia.
Faktor obesitas sendiri menurut saya dapat dikarenakan
1. Banyak nya porsi makan yang berlebihan
2. Pola makan yang tidak sehat dan hanya tergantung pada makanan yang ia sukai
3. Kurang nya vitamin tubuh yang dapat mengatur perkembangan tubuh
4. Olah raga yang kurang
5. Pikiran yang terlalau stersyang mengakibatkan rasa ingin terus makan untuk
     melampiaskan kemarahan nya
6. Kurang nya perhatian dari orang tua/sekitar untuk membatasi pola makan si
     penderita
7. Kurang nya control diri jika melihat makanan yang ia sukai
8. Khayalan yang terkadang hinggap di otak kita untuk mencoba sesuatu makanan
     yang baru
9. Lambung nya yang telah membesar di karnakan sejak ia kecil selalu di beri
     asupan makanan ynag berlebihan
10. Kaktor gen/keturunan(hanya berapa %saja )
REFRENSI: HUMAN DEVELOPMENT DIANE E. PAPALIA
PSIKOLOGI UMUM 1
http://s1.wp.com/wp-content/themes/pub/twentyten/images/headers/path.jpg?m=1352418750g
Sumber: Daftar pustaka
sumber :http://kesehatan-mental.blogspot.com/
http://www.kumpulberita.com/
• Hygien mental,kartini kartono,mandar maju
• Kesehatan mental, yustinus semiun, kanisius
• Bimbingan konseling islam , drs samsol munir amin , anzah Jakarta
• Kesehatan mental, dr, zakiah darajat,pt gunung agung Jakarta
• Ilmu jiwa, dr, Jalaluddin dan dr Ramayulis ,kalam mulia jakarta disediakan oleh: hadi dan     irjas