Sejarah
Ekologi
Dalam
pandangan historis, ekologi tidak begitu jelas. Ini disebabkan karena
perkembangannya yang berangsur-angsur. Catatan Hipocratus, Aristoteles, dan
filosof lainnya, merupakan naskah kuno yang berisi rujukan tentang
masalah-masalah ekologi, meskipun tidak menggunakan nama ekologi. Baru pada
abad ke-16 dan 17 ayang timbul dari natural history yang kemudian berkembang
menjadi satu ilmu yang sistematik, analitik, dan obyektif mengenai hubungan
organisme dan lingkungan yaitu EKOLOGI. Nama tersebut baru dikemukakan oleh
seorang ahli biologi Jerman yang bernama Earns Haeckel (1834-1919) pada tahun
1860.
Sebelum itu, banyak orang besar dari kebangunan biologi abad ke-18 telah menyumbang kepada pokok persoalannya walaupun etiket “ekologi” tidak digunakan. Misalnya: Anton van Leeuwenhoek, yang lebih dikenal sebagai ahli mikroskop perintis dari awal tahun 1700 juga mempelopori pengkajian “rantai-rantai makanan” dan “pengaturan populasi”, dua bidang penting dalam ekologi mutakhir.
Sebelum itu, banyak orang besar dari kebangunan biologi abad ke-18 telah menyumbang kepada pokok persoalannya walaupun etiket “ekologi” tidak digunakan. Misalnya: Anton van Leeuwenhoek, yang lebih dikenal sebagai ahli mikroskop perintis dari awal tahun 1700 juga mempelopori pengkajian “rantai-rantai makanan” dan “pengaturan populasi”, dua bidang penting dalam ekologi mutakhir.
Sekitar
tahun 1900, ekologi diakui sebagai suatu disiplin ilmu dan berkembang terus
dengan cepat. Apalagi saat dunia sangat peka terhadap masalah lingkungan dalam
mengadakan dan memelihara mutu manusia. Ekologi merupakan cabang ilmu yang
mendasarinya dan selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Pengertian Ekologi
Ekologi
berasal dari bahasa Yunani “Oikos” yang berarti rumah atau tempat hidup, dan
“logos” yang berarti ilmu. Secara harfiyah Ekologi adalah pengkajian hubungan
organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya. Ekologi
merupakan ilmu pengetahuan tentang hubungan antara organisme dan lingkungannya.
Atau ilmu yang mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad hidup. Ada
juga yang mngatakan bahwa ekologi adalah suatu ilmu yang mencoba mempelajari
hubungan antara tumbuhan, binatang, dan manusia dengan lingkungannya di mana
mereka hidup, bagaimana kehidupannya, dan mengapa berada di tempat tersebut.
Ekologi merupakan salah satu cabang Biologi yang hanya mempelajari apa yang ada
dan apa yang terjadi di alam dengan tidak melakukan percobaan.
Tetapi biasanya ekologi didevinisikan sebagi pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok-kelompok organisme terhadap lingkungannya, atau ilmu hubungan timbal-balik antara organisme-organisme hidup dan lingkungannya. Sebab ekologi memperhatikan terutama biologi “golongan-golongan” organisme dan dengan proses-proses fungsional di daratan dan air adalah lebih tetap berhubungan dengan upaya mutakhir untuk mendevinisikan ekologi sebagai pengkajian struktur dan fungsi alam, telah dipahami bahwa manusia merupakan bagian dari pada alam.
Menurut Odum (1971) ekologi mutakhir adalah suatu studi yang mempelajari struktur dan fungsi ekosistem atau alam di mana manusia adalah bagian dari alam. Struktur di sini menunjukan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk kerapatan atau kepadatan, biomas, penyebaran potensi unsur-unsur hara (materi), energi, faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang mencirikan sistem tersebut. Sedangkan fungsinya menggambarkan sebab-akibat yang terjadi dalam sistem. Jadi pokok utama ekologi adalah mencari pengertian bagaimana fungsi organisme di alam.
Tetapi biasanya ekologi didevinisikan sebagi pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok-kelompok organisme terhadap lingkungannya, atau ilmu hubungan timbal-balik antara organisme-organisme hidup dan lingkungannya. Sebab ekologi memperhatikan terutama biologi “golongan-golongan” organisme dan dengan proses-proses fungsional di daratan dan air adalah lebih tetap berhubungan dengan upaya mutakhir untuk mendevinisikan ekologi sebagai pengkajian struktur dan fungsi alam, telah dipahami bahwa manusia merupakan bagian dari pada alam.
Menurut Odum (1971) ekologi mutakhir adalah suatu studi yang mempelajari struktur dan fungsi ekosistem atau alam di mana manusia adalah bagian dari alam. Struktur di sini menunjukan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk kerapatan atau kepadatan, biomas, penyebaran potensi unsur-unsur hara (materi), energi, faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang mencirikan sistem tersebut. Sedangkan fungsinya menggambarkan sebab-akibat yang terjadi dalam sistem. Jadi pokok utama ekologi adalah mencari pengertian bagaimana fungsi organisme di alam.
Jelaslah
bahwa ekologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup dalam rumah tangganya
atau ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara makhluk
hidup sesamanya dan dengan komponen di sekitarnya. Dengan demikian seorang ahli
ekologi juga menaruh minat kepada manusia, sebab manusia merupakan spesies lain
(makhluk hidup) dalam kehidupan di biosfer (tempat hidup) secara keseluruhan.
Selanjutnya dengan adanya gerakan kesadaran lingkungan di negara maju sejak
tahun 1968 sedangkan di Indonesia sejak tahun 1972, di mana setiap orang mulai
memikirkan masalah pencemaran, daerah-daerah alami, hutan, perkembangan
penduduk, masalah makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu bumi karena efek
rumah kaca atau pemanasan global, ozon berlubang dan lainnya telah memberikan
efek yang mendalam atas teori ekologi. Ekologi merupakan disiplin baru dari
Biologi yang merupakan mata rantai fisik dan proses biologi serta bentuk-bentuk
yang menjembatani antara ilmu alam dan ilmu sosial.
Hubungan
Ekologi dengan Ilmu-Ilmu Lain
Ekologi
mempunyai perkembangan yang berangsur-angsur. Dari perkembangan itu semakin
terlihat bahwa ekologi mempunyai hubungan dengan hampir ilmu-ilmu lainnya. Guna
memahami ruang lingkup dan sangkut-pautnya ekologi, persoalannya harus
dipandang dalam hubungannya dengan ilmu-ilmu lain. Untuk mengerti hubungan
antara organisme dan lingkungan, semua bidang ilmu yang menerangkan tentang
komponen-komponen makhluk hidup dan lingkungan itu sangat diperlukan. Jika
berbicara mengenai pencemaran hutan, perkembangan penduduk, masalah makanan,
penggunaan energi, kenaikan suhu bumi karena efek dari rumah kaca atau
pemenasan global, ozon berlubang dan lainnya, ini berarti juga harus berbicara
mengenai ilmu kimia, fisika, pertanian, kehutanan, ilmu gizi, klimatologi, dan
lainnya. Boleh dikatakan bahwa semakin hari semakin terasa hubungan ekologi
dengan hampir semua bidang ilmu yang ada. Semakin terasa bahwa semua orang
harus memahami ekologi.
Dalam ekologi, istilah populasi dinyatakan sebagai golongan individu-individu dari setiap spesies organisme. Sedangkan komunitas adalah semua populasi-populasi yang menduduki daerah tertentu. Komunitas dan lingkungan yang tidak hidup berfungsi bersama sebagai sistem ekologi atau ekosistem. Penting untuk diketahui bahwa tidak ada garis pemisah yang jelas ditunjukan pada spektrum yang dimaksud.
Dalam ekologi, istilah populasi dinyatakan sebagai golongan individu-individu dari setiap spesies organisme. Sedangkan komunitas adalah semua populasi-populasi yang menduduki daerah tertentu. Komunitas dan lingkungan yang tidak hidup berfungsi bersama sebagai sistem ekologi atau ekosistem. Penting untuk diketahui bahwa tidak ada garis pemisah yang jelas ditunjukan pada spektrum yang dimaksud.
Interaksi
dengan lingkungan fisik (energi dan mineral) pada setiap tingkat menghasilkan sistem-sistem
fungsional yang khas. Di mana sistem tersebut mempunyai tujuan dan merupakan
gabungan dari berbagai komponen yang secara teratur berinteraksi satu sama lain
dan saling ketergantungan serta membentuk satu kesatuan secara keseluruhan.
Agar mudah dimengerti hubungan organisme dan lingkungannya, semua bidang ilmu
yang dapat menerangkan setiap makhluk hidup dan lingkungan sangat diperlukan.
Penyebaran, adaptasi dan aspek-aspek fungsi organisme dan komunitas banyak
dipelajari dalam ekologi dan erat hubungannya dengan ilmu-ilmu biologi lainnya
seperti taksonomi, morfologi, fisiologi, genetika. Sedangkan klimatologi, ilmu
tanah, geologi, dan fisika memberikan informasi mengenai keadaan lingkungan.
Jadi pengetahuan dan biologi sangat diperlukan bagi seorang ahli ekologi untuk
dapat mengungkapkan hubungan antara lingkungan dan dunia kehidupan.
Pembagian Ekologi
Ekologi
dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
1.
Autekologi: membahas pengkajian individu organisme atau spesies.
Sejarah-sejarah hidup dan prilaku sebagai cara-cara penyesuaian diri terhadap
lingkungan biasanya mendapatkan penekanan.
2. Synekologi: membahas pengkajian golongan atau kumpulan organisme-organisme yang berasosiasi bersama sebagai satuan.
2. Synekologi: membahas pengkajian golongan atau kumpulan organisme-organisme yang berasosiasi bersama sebagai satuan.
Bila
diadakan suatu studi mengenai hubungan suatu jenis pohon terhadap lingkungan,
pengkajian itu akan bersifat autekologi. Apabila studi itu memperhatikan atau
mengenai hutan di mana jenis pohon itu tumbuh, pendekatannya bersifat
sinekologi.
Pembagian
ekologi seperti ini sangat berguna dalam penelitian. Seseorang yang akan
melakukan penelitian dapat memusatkan diri pada proses-proses, tingkat-tingkat,
lingkungan-lingkungan, organisme-organisme, atau masalah-masalah dan membuat
sumbangan-sumbangan yang bernilai terhadap keseluruhan mengenai biologi
lingkungan.
Aplikasi
Ekologi
Manusia
sebagai satu bagian dari alam merupakan bagian utama dari lingkungan yang
kompleks. Kegiatan-kegiatan seperti perkembangan penduduk, industri pembangunan
jalan-jalan dan hutan, pemakaian insektisida, penggunaan unsur-unsur radio aktif,
pembuatan bandara, perumahan, dan sebagainya merupakan contoh yang dapat
mempercepat proses perubahan lingkungan dari bumi ini. Manusia dengan
kelebihannya yang mempunyai akal dan pikiran dalam kemajuan teknologi ini
merasa makhluk yang paling berkuasa di alam ini. Penemuan-penemuan yang pada
mulanya bertujuan untuk kesejahteraan manusia dapat menjadi bomerang terhadap
hidupnya bila prinsip-prinsip ekologi diabaikan.
Untuk
hidup dan hidup berkelanjutan bagi manusia harus belajar memahami lingkungannya
dan pandai mengatur sumber-sumber daya alam dengan cara-cara yang dapat
dipertanggungjawabkan demi pengamanan dan kelestarian. Seorang ahli ekologi
harus dapat melihat jauh ke depan, dalam jangka panjangan yang lebih bersifat
pengamanan dan pemeliharaan untuk dapat hidup dengan baik dengan tingkat
kesejahteraan yang lebih tinggi.
Asas-asas ekologi dalam kenyataan dewasa ini banyak dipakai untuk menganalisis lingkungan hidup manusia, pertambahan penduduk, peningkatan produksi makanan, penghijauan, erosi, banjir, pelestarian plasma nutfah, dan hewana-hewan langka, koleksi buah-buahan langka, pencemaran (polusi), dan lain sebagainya. Pada dasarnya masalah lingkungan itu timbul karena kegiatan manusia sendiri yang tidak mengindahkan atau tidak mengerti prinsip-prinsip ekologi.
Asas-asas ekologi dalam kenyataan dewasa ini banyak dipakai untuk menganalisis lingkungan hidup manusia, pertambahan penduduk, peningkatan produksi makanan, penghijauan, erosi, banjir, pelestarian plasma nutfah, dan hewana-hewan langka, koleksi buah-buahan langka, pencemaran (polusi), dan lain sebagainya. Pada dasarnya masalah lingkungan itu timbul karena kegiatan manusia sendiri yang tidak mengindahkan atau tidak mengerti prinsip-prinsip ekologi.
KESIMPULAN
Pengertian ekologi secara harfiyah adalah suatau disiplin ilmu yang mempelejari hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya. Sedangkan golongan individu-individu tersebut dari setiap spesies organisme disebut populasi. Kenudian populasi-populasi yang menempati suatu daerah tertentu membentuk suatu komunitas. Selanjutnya ekosistem yang meupakan sistem yang terbentuk akibat interaksi komunitas tersebut dengan tempat mereka hidup (lingkungan).
Pengertian ekologi secara harfiyah adalah suatau disiplin ilmu yang mempelejari hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya. Sedangkan golongan individu-individu tersebut dari setiap spesies organisme disebut populasi. Kenudian populasi-populasi yang menempati suatu daerah tertentu membentuk suatu komunitas. Selanjutnya ekosistem yang meupakan sistem yang terbentuk akibat interaksi komunitas tersebut dengan tempat mereka hidup (lingkungan).
DAFTAR PUSTAKA
Djamal
Irwan, Zoer’aini. Prinsip-Prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem Komunitas
dan Lingkungan. (Jakarta: Bumi Aksara. 2003 Cetakan ke-3).
Heddy, Suwasono, dkk. Pengantar Ekologi. (Jakarta: Rajawali, 1986).
Mc. Noughton, S.J., Larry L. Wolf. Ekologi Umum. (Yogyakarta: Gajah Mada University. 1990)
P. Odum, Eugene. Dasar-Dasar Ekologi. (Yogyakarta: Gajah Mada University. 1996 Cetakan ke-3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar