Kehidupan Di Bumi
Bumi adalah planet bagian dalam yang
terbesar dan terpadat, satu-satunya yang diketahui memiliki aktivitas geologi
dan satu-satunya planet yang diketahui memiliki makhluk hidup. Hidrosfernya
yang cair adalah khas diantara planet-planet kebumian dan juga merupakan
satu-satunya planet yang diobservasi memiliki lempeng tektonik. Atmosfer bumi
sangat berbeda dibandingkan planet-planet lainnya, karena dipengaruhi oleh
keberadaan makhluk hidup yang menghasilkan 21% oksigen. Bumi memiliki satu satelit,
bulan, satu-satunya satelit besar dari planet bumi di dalam tata surya.
Garis tengah ekuatorial : 7.923 mil.
Sedangkan antar kutub 7.900 mil. Berat jenis 5,5 dan beratnya 6,6 x 1021 ton.
Inti dalam bumi tebalnya 815 mil, inti luar 1.360 mil. Mantel bumi 1.800 mil
dan lapisan litosfer 20 mil. Lapisan bumi yang cair disebut hidrosfer yang
menutupi 71% muka bumi dengan kedalaman rata-rata 4.000 meter. Sedangkan
lapisan yang berupa gas disebut atmosfer, terdiri dari troposfer setebal 10
mil. Sesudah troposfer ialah stratosfer dengan ketebalan mulai 10-50 mil. Pada
lapisan ini terdapat ozon yang dapat menolak datangnya sinar ultraviolet
berintensitas tinggi dari matahari yang dapat merusak lapisan ionosfer. Enam
lempengan utara di bumi : Lempengan Amerika, Lempengan Afrika, Lempengan
Eurasia, Lempengan India, Lempengan Australia, Lempengan Pasifik.
Teori tentang kejadian bumi
a) Teori Kant Laplace
Teori ini mengatakan bahwa tata surya terbentuk dari kondensasi massa kabut gas
yang sangat panas. Pada proses kondensasi tersebut, massa gas yang jauh dari
pusat massa tidak ikut tertarik kearah pusat. Setelah mendingin, pusat massa
menjadi bintang atau matahari dan massa yang tertinggi menjadi planet - planet
dan benda angkasa lainnya yang mengelilingi matahari.
b) Teori Chamberlain dan Moulton
Teori ini mengatakan bahwa tata surya terbentuk dari dua massa kabut gas yang
berdekatan dan saling tarik-menarik. Akibatnya, sebagian massa dari kedua kabut
tersebut terlepas dan setelah mendingin terbentuklah benda-benda kecil yang
padat (planetesimal).
c) Teori Jean dan Jefreys
Bintang besar yang jauh lebih besar dari pada matahari memiliki gaya tarik yang
sangat kuat terhadap matahari, akibatnya akan terjadi gelombang pasang pada
permukaan matahari yang menyerupai gunung yang sangat tinggi dan menyerupai
lidah raksasa yang berupa gas sangat panas selanjutnya mengalami pemadatan
kemudian pecah menjadi benda-benda tersendiri yang disebut planet.
Asal Mula Kehidupan di Bumi
Ada beberapa pendapat berupa hipotesis
ataupun teori tentang asal mula kehidupan di bumi, diantaranya :
a) Generatio Spontanea
Sebelum
abad 17, orang menganggap bahwa makhluk hidup berbentuk secara spontan atau
terbentuk dengan sendirinya.
Contoh :
ulat timbul dengan sendirinya dari bangkai tikus. Paham ini disebut juga abiogenesis artinya
makhluk hidup dapat terbentuk dari bukan makhluk hidup, misalnya dari lumpur
akan timbul cacing. Paham ini dipelopori oleh Aristoteles.
b) Cozmozoa
Adalah
pendapat yang menyatakan bahwa makhluk hidup di bumi ini berasal dari luar
bumi, mungkin dari planet lain. Benda hidup itu datang dalam bentuk spora yang
aktif, jatuh ke bumi lalu berkembang biak.
c) Omne Vivum
ex Ovo
Francisco
Redi (1626-1697), ahli Biologi Itali, dapat membuktikan bahwa ulat pada bangkai
tikus berasal dari telur lalat. Kemudian mengemukakan pendapat bahwa dari telur
atau Omne Vivum ex Ovo
d) Omne Ovo
ex Vivo
Lazarro
Spallanzani (1729-1799), ahli biologi Italia dapat membuktikan
bahwa mikrooganisme atau jasad renik yang mencemari kaldu dapat membusukkan
kaldu.
Bila kalau
dididihkan kemudian ditutup rapat-rapat, maka pembusukan tidak terjadi. Ia
menyimpulkan bahwa telur berasal dari jasad hidup, atauOmne Ovo ex Vivo.
e) Omne Vivum ex Vivo
Louis
Pasteur (1822-1895), sarjana kimia Perancis, melanjutkan pecobaan Spallanzani,
yakni dengan menggunakan berbagai mikroorganisme. Ia berkesimpul bahwa agar
timbul kehidupan baru, harus ada kehidupan sebelumnya atau Omne Vivum
ex Vivo. Teori ini disebut juga Biogenesis. Dengan teori
ini maka teori Abigenesis mulai ditinggalkan orang.
f) Teori Uray
Harold
Uray (1893), ahli kimia Amerika, mengemukakan bahwa atmosfer pada
mulanya kaya akan gas-gas metan (CH4), amoniak (NHj), hidrogen (H2), dan air
(H2O). Zat – zat ini merupakan unsur penting dalam tubuh makhluk hidup. Diduga,
karena adanya energy dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmos,
unsure - unsur itu mengadakan reaksi kimia membentuk zat-zat hidup. Zat hidup
yang mula-mula terbentuk kira-kira sama dengan virus yang kita kenal sekarang.
Zat ini setalah berjuta-juta tahun berkembang menjadi organisme.
g) Teori Oparin - Haldane
Oparin,
ahli Biologi Rusia (1938), dan J.B.S Haldane, ahli Biologi Inggris,
secara terpisah mengemukakan pendapat yang sama mengenai asal mula
kehidupan. Secara singkat pendapatnya adalah sebagai berikut : Jasad hidup
terbentuk dari senyawa kimia dalam laut pada saat asmofer bumi belum mengandung
oksigen bebas. Senyawa organik ini antara lain asam amino sederhana,purin, dan
basa pirimidin, senyawa – senyawa golongan gula, kemudian terbentuk pula
senyawa – senyawa polipeptida, asam polinukleat dan polisakarida. Semuanya
dapat terbentuk berkat bantuan sinar ultraviolet, kilatan listrik (petir),
panas dan sinar radiasi. Jasad hidup pertama disebut protobiont, diperkirakan
hidup didalam laut, kira – kira 10 m di bawah permukaan laut. Melengkapi teori
ini, pada tahun 1953, Stanley L. Miller, seorang murid Uray membuat percobaan
yang sangat berhasil. Percobaannya dilakukan untuk menguji anggapan bahwa pada
kondisi awal atmosfer bumi yang kaya akan metan, amoniak, hidrogen, dan air.
Dengan bantuan kilatan listrik dan suhu yang cukup, dapat terbentuk senyawa –
senyawa organik, termasuk asam amino, purin, primidin, gula ribose, maupun
2-dioksiribosa asam nukleat, dan nukleosida seperti ATP. Semua senyawa tersebut
adalah senyawa dasar dari jasad hidup. Weisz, melanjutkan hipotesis Oparin,
disertai bekal teori Uray, yang telah diuji kebenarannya oleh Miller (1961).
Menurut Weisz penggabungan senyawa kimia itu terus berlangsung menjadi molekul
molekul yang lebih besar dan kompleks. Salah satu ikatan yang banyak itu
berbentuk asam nuklein yang terdiri dari gula, fosfat, puru, primidin, asam
amino. Rantai cenderung untuk mengikat rantai – rantai dari sekitarnya,
sehingga terjadilah rantai ganda yang setangkup. Kemudian rantai yang satu
melepaskan diri dari yang pertama asam bentuk duplikat. Mulai dari sinilah, mungkin
terjadi loncatan tingkah laku kimiawi dan sifat tak hidup ke sifat hidup. Pada
saat rantai tadi mengikat rantai yang sama, boleh kita sebut sebagai reproduksi
yang pertama.
Perkembangan Variabilitas Makhluk Hidup
a) Sel dan Pembelahan Sel
Sel adalah unit terkecil makhluk hidup uniseluler dan
multiseluler yang terdiri dari :
- Membran, berfungsi dalam
iritabilitas
- Sitoplasma berfungsi untuk
metabolisme
- Intiplasma, berfungsi untuk
pembelahan sel
Fungsi pembelahan sel :
- Regenerasi sel – sel yang rusak/
mati
- Pertumbuhan dan perkembangan
- Berkembang biak ( reproduksi )
- Variasi individu baru
Pembelahan
sel :
- Amitosis ( pembelahan secara
langsung )
- Mitosis ( pembelahan secara bertahap
)
- Meiosis ( pembelahan sel
kelamin-reduksi )
Amitosis
- Terjadi pada makhluk hidup sederhana
: bakteri, ganggang, dll.
- Mula – mula terbentuk dinding sel
baru pada sel dewasa dan inti sel mendekati dinding itu.
- Inti membelah dua dan bergerak
saling menjauh
- Gerakan saling menjauh itu diikuti
oleh dinding sel
- Terbentuk dua sel “anak” yang akan
berkembang menjadi dewasa dan membelah lagi dan seterusnya.
Mitosis
- Interfase, fase sel dalam keadaan
dewasa terdapatnya semua bagian hidup, kecuali pembelahan sel. Kromatin tampak
sebagai butir – butir terbesar didalam inti sel. Sentromer terlihat diluar inti
sel.
- Profase, sentromer membelah menjadi
dua dan bergerak berlawanan arah. Pasangan ini disebut dengan sentriol. Benang
– benang kromatin menebal menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi
menjadi kromatid.
- Metafase, nukleolus yang tampak pada
profase menjadi tidak tampak. Pasangan kromosom memendek dan pada posisi bidang
ekuator ( bidang belah ) dengan sentriol sebagai kutub.
- Anafase, pasangan kromatin mulai
memisahkan diri, masing – masing menuju kutub ( sentriol ) yang berlawanan.
- Telofase, masing – masing kromatid
sudah di kutub sentriolnya. Sel mulai membelah diri menjadi dua. Nukleolus dan
membran inti terbentuk kembali.
Sel yang dihasilkan adalah identik. Pada tumbuhan tidak
terdapat kromosom. Pada fase telofase, sel tumbuhan memperlihatkan terbentuknya
dinding sel dan sel hewan menunjukkan pembentukan membran sel.
Meoisis
Disebut juga pembelahan reduksi, di karenakan terjadinya
pengurangan jumlah kromosom dalam prosesnya dari 2n menjadi n. menghasilkan sel
anakan dengan jumlah kromosom separuh dari jumlah kromosom sel induknya. Dalam
pembelahan meoisis terjadi dua kali pembelahan sel secara berturut – turut,
tanpa diselingi adanya interfase, yaitu tahap meiosis 1 dan meiosis 2 dengan
hasil akhir 4 sel anak dengan jumlah kromosom haploid (n).
b) Perkembangbiakan Makhluk Hidup
Aseksual
1. Pembelahan
sel kembar, sel membelah membentuk sel anak yang mempunyai jumlah sitoplasma,
hewan bersel satu (amuba) dan tumbuhan tingkat rendah.
2. Kuncup,
inti membelah menjadi dua sama besar. Sitoplasma tidak sama besar, yang kecil
disebut kuncup. Hydra, binatang bunga karang.
3. Pembentukan
spora, spora adalah sel yang sangat kecil dan diselimuti selulosa. Spora
dibentuk dari inti MH bersel satu, tiap inti disertai sedikit sitoplasma dan
diselimuti selulosa. Spora menjadi sel baru dengan menembus dinding sel
induknya, proses ini disebut sporulasi. Terdapat pada jamur roti.
4. Vegetatif.
Pembentukan individu baru dari bagian tubuh induk ( batang, akar, umbi, dll ).
Umumnya tumbuhan berkembang biak dengan cara ini.
Seksual
5. Konjugasi,
dua sel yang memiliki bentuk yang sama disebut dengan isogamet. Peleburan
isogamet disebut dengan konjugasi. Terjadi pada hewan dan tumbuhan tingkat
rendah.
6. Fertilisasi,
dua sel yang berbeda disebut heterogamet. Peleburan heterogamet disebut dengan
fertilisasi. Terjadi pada tumbuhan dan hewan tingkat tinggi.
c) Evolusi
Adalah proses perubahan yang terjadi perlahan – lahan dan
terus – menerus dalam waktu yang sangat panjang. Mengetahui adanya evolusi
dapat dilihat melalui fosil, umur bebatuan yang mengandung sisa kehidupan zaman
dahulu. Makhluk sederhana terdapat di bebatuan yang lebih tua, memandingkan
anatomi tubuh makhluk hidup.
1. Azoikum, sebelum ada kehidupan kira – kira lima ribu juta
tahun yang lalu.
2. Archozaikum, zaman purba, saat keadaan bumi cukup dingin.
Ada samudra, benua, sungai, gunung sekitar 2 – 3,5 ribu juta tahun yang lalu.
3. Protozoikum, hidupnya makhluk hidup bersel satu – protozoa
sekitar 1000 juta tahun yang lalu.
4. Palozoikum, zaman primer, 200 – 600 juta tahun yang lalu.
Kambrium ordovision, Silurian, devotan, karboniveros, dan permiran ( binatang
laut tak bertulang belakang, ikan, tumbuhan, daratan, amphibi, insekta,
reptile, hutan lebat, reptile besar ).
5. Mezozpikum, zaman sekunder, 230 – 135 juta tahun yang lalu.
Trias : dinosaurus, Yuras : mamalia, Kreta : musnahnya dino berkembangnya
angiosperma.
Teori Evolusi
a. Teori Lamarck
Leher panjang karena adaptasi
b. Teori Darwin
Seleksi alam, The origin of Species by Means of Natural
selection
c. Teori Darwin-Weissman
Weissman menyempurnakan melalui teori genetika. Evolusi
adalah aktivitas genetis, sel – sel tubuh tidak dipengaruhi lingkungan.
d. Teori De Vries
Perubahan pada evolusi karena adanya mutasi gen. memadukan
mutasi dengan Darwin.
d) Keanekaragaman makhluk Hidup
Klasifikasi :
1. Dunia/Kingdom
2. Phylum (Hewan)/Divisio (Tumbuhan)
3. Klass (Kelas)
4. Ordo
5. Family (Keluarga)
6. Genus
7. Spesies (Jenis)
8. Ras/bangsa (hewan);varietas (tumbuhan)
Daftar
Pustaka
-
Purnama, Heri.. Ilmu Alamiah Dasar. 2003. Jakarta : PT. Rineka Cipta
-
Ahmad, Abu dan A. Supatmo. Ilmu Alamiah Dasar. 1998.
Jakarta : PT. Bumi Aksara
-
Jasin, Maskoeri. Ilmu Alamiah Dasar; Untuk Perguruan Tinggi
Non Eksata dan Umum. 1998. Jakarta : Raja Gafindo Persada
-
www. Wikipedia. com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar